Skip to content

Beauties, menyebalkan bukan rasanya saat kerja barisan ada temanmu yang asyik bermain sosial media dan berbelanja online, tanpa berperan apa pun itu. Atau, kemungkinan Beauties sempat juga ada pada posisi semacam ini, “Untuk apa saya yang kasih gagasan? Kan ada teman-temanku lainnya.”

Pertimbangan semacam itu dikenali nama social loafing. Beauties, dibanding terlarut dalam langkah berpikiran Agen bola terpercaya yang salah, ketahui yok argumen psikis dibalik social loafing, dari riset American Psychological Association (APA) dan pengkajian psikologi sosial yang disimpulkan dari buku Social Psychology.

Dalam riset psikologi sosial yang sudah dilakukan oleh Karau dan Williams, social loafing dipandang seperti keadaan seorang turunkan usaha atau performanya waktu ada dalam keadaan kerja barisan. Beda hal dengan kerja pribadi. Jika kamu tidak kerjakan tanggung jawabmu, karena itu kamu harus memikul dampak negatifnya sendiri.

D ikutip dari riset APA, self efficacy mengulas mengenai kepercayaan jika seorang sanggup raih hal yang ingin diraihnya. Jika kamu optimis beberapa ide Agen bola terbaik yang kamu punyai, karena itu kamu lebih tergerak untuk aktif memiliki pendapat.

Beda hal jika kamu memandang idemu itu jelek dan tidak bermanfaat. Merasa tidak yakinmu itu memberikan self efficacy yang lebih rendah dan membuat kamu undur untuk memiliki pendapat saat hadapi dialog dan pekerjaan barisan yang susah.

Jika kamu punyai rasa mempunyai dalam team kerja kamu, Beauties tentunya akan berusaha memiliki pendapat dan berperan sama sesuai sektor kekuatanmu.

Price, Harrison, dan Gavin memiliki pendapat, semakin tinggi rasa memilikimu dalam barisan, karena itu kamu akan makin terturut aktif dalam team itu. Tetapi jika kamu tidak punyai rasa mempunyai dalam team, kamu malah rileks dan asyik bermain handphone sekalian berbelanja online atau bermain games, ketika teman-temanmu serius pikirkan project yang perlu selekasnya dihimpun.

 

July 30, 2023 / Devon